Kamis, 06 Agustus 2009

Perjalanan Ritual Umroh






Perjalanan ini adalah sebuah panggilan (Undangan) LaabaikaAllah Humma Labbaik ...., yang begitu dalam dan sangat berarti sebagai seorang hamba lemah ...hanya dengan ridloMu aku bisa datang untuk sujud dipintu baitullah Ka'bah kiblat kita seorang muslim....


Di dalam bis keberangkatan hatiku sudah gemetar, meneteskan air mata seolah-olah tak percaya akan segera bertemu Ka'bah..., tetesan air mata syukur atas rahmad ini, perjalanan didalam pesawat pun aku diingatkan dan selalu meneteskan air mata betapa kecil manusia, gemerlap kekayaan duniawi seperti tak ada artinya kecil ...kecil sekali ...


Bekalku hanya secuil ilmu, do'a-do'a dan manasik umroh tetapi hatiku selalu kutundukkan agar selalu ingat dihadapanNya, Istighfar ...dan merasakan kenikmatan beribadah di Madinah dan Makkah.


Dan gemetarlah seluruh tubuhku ketika untuk pertama kali do'a melihat Ka'bah kupanjatkan inikah garis sujudku, kiblatku Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar ....


Dalam perpisahan thowaf wada' kembali tangisan itu tak terbendung karena harapan do'a " Ya Allah jadikan umroh ku ini bukan umroh terkakhir bagiku dan jika ini adalah umroh terakhirku maka terimalah umroh ku ini untuk mendapatkan sorgamMu .. ampuni aku sebagai hamba yang lemah, sombong dan angkuh " kutulis kalimat ini dan akupun menangis mengingat kematianku jangan kau tanyakan kapan tapi bekal apa yang akan kau bawa, terimakasih tuhan yang memberiku waktu untuk hadir di rumahmu "Baitullah"