Rabu, 27 Oktober 2010

Allah Selalu Mengingatkan ...

Ya .. Allah yang Maha Segalanya, .... sesungguhnya telah kau ingatkan kami dan selalu mengangingatkan kami ... aku adalah manusia biasa sebagai seorang yang selalu diliputi cobaan, karena sesungguhnya hidup adalah cobaan, dan sesunggunhnya cobaan itu adalah sekedar untuk mengingatkan kami ..., ya Allah tuhanku .. kuambil hikmah dibalik itu semua namun kadang kesadaran kami menutup ingatan kami atas semua yang telah menjadi cobaanMu .., dan ketika cobaan itu datang kembali kami ingat kebesaranmu ya Allah, jika kita dalam cobaan kesusahan, kesempitan, penderitaan, bencana, kesedihan yang mendalam ... dan ketakutan, ... kami mengingatMu, namun ketika cobaan dalam gelimang kenikmatan dunia, rezeki melimpah, kesehatan, harta dunia, kemakmuran dan kebesaran keangkuhan jabatan ... ukhhh... kadang kami LUPA, ya Allah berikan anugerahMu agar kami selalu ingat atas segala qodha qodharMu ... sesungguhnya waktu adalah milikmu, hidup mati dalam genggamanmu, kaya miskin dalam pengawasanMu dan semua yang telah kau gariskan dalam hidupku, dan... kami sadar "Engkau ya Allah tidak akan merubah nasib kami, kecuali kami yang bisa merubah nasib kami sendiri" dan akan kupasrahan atas apa yang menjadi keputusanMu karena Engkau yang Maha Bijaksana ... segalanya

Jumat, 27 Agustus 2010

KETIKA MULUT TAK LAGI BERKATA

KETIKA MULUT TAK LAGI BERKATA
(Taufiq Ismail)

Tahun 1997 saya bertemu Chrisye sehabis sebuah acara, dan dia berkata, "
Bang, saya punya sebuah lagu, Saya sudah coba menuliskan kata-katanya, tapi saya tidak puas. Bisakah Abang tolong tuliskan liriknya?" Karena saya suka lagu-lagu Chrisye, saya katakan bisa.

Saya tanyakan kapan mesti selesai, dia bilang sebulan. Menilik kegiatan saya yang lain, deadline sebulan itu bolehlah. Kaset lagu itu dikirimkannya, berikut keterangan berapa baris lirik diperlukan, dan untuk setiap larik berapa jumlah ketukannya, yang akan diisi dengan suku kata. Chrisye menginginkan puisi relijius. Kemudian saya dengarkan lagu itu. Indah sekali.
Saya suka betul. Sesudah seminggu, tidak ada ide. Dua minggu begitu juga.
Minggu ketiga inspirasi masih tertutup. Saya mulai gelisah.

Di ujung minggu keempat tetap buntu. Saya heran. Padahal lagu itu cantik jelita. Tapi kalau ide memang macet, apa mau dikatakan. Tampaknya saya akan telepon Chrisye keesokan harinya dan saya mau bilang, " Chris, maaf ya, macet. Sori." Saya akan kembalikan pita rekaman itu.

Saya punya kebiasaan rutin baca Surah Yasin. Malam itu, ketika sampai ayat
65 yang berbunyi, A'udzubillahi minasy syaithonirrojim. "Alyauma nakhtimu 'alaa afwahihim, wa tukallimuna aidhihim, wa tasyhadu arjuluhum bimaa kaanu yaksibuun" saya berhenti. Maknanya, "Pada hari ini Kami akan tutup mulut mereka, dan tangan mereka akan berkata kepada Kami, dan kaki mereka akan bersaksi tentang apa yang telah mereka lakukan." Saya tergugah.

Makna ayat tentang Hari Pengadilan Akhir ini luar biasa! Saya hidupkan lagi pita rekaman dan saya bergegas memindahkan makna itu ke larik-larik lagi tersebut. Pada mulanya saya ragu apakah makna yang sangat berbobot itu akan bisa masuk pas ke dalamnya.

Bismillah. Keragu-raguan teratasi dan alhamdulillah penulisan lirik itu selesai. Lagu itu saya beri judul Ketika Tangan dan Kaki Berkata.
Keesokannya dengan lega saya berkata di telepon," Chris, alhamdulillah selesai". Chrisye sangat gembira. Saya belum beritahu padanya asal-usul inspirasi lirik tersebut.

Berikutnya hal tidak biasa terjadilah. Ketika berlatih di kamar menyanyikannya baru dua baris Chrisye menangis, menyanyi lagi, menangis lagi, berkali-kali. Di dalam memoarnya yang dituliskan Alberthiene Endah, Chrisye Sebuah Memoar Musikal, 2007 (halaman 308-309), bertutur Chrisye:

Lirik yang dibuat Taufiq Ismail adalah satu-satunya lirik dahsyat sepanjang karier, yang menggetarkan sekujur tubuh saya.

Ada kekuatan misterius yang tersimpan dalam lirik itu. Liriknya benar-benar benar mencekam dan menggetarkan. Dibungkus melodi yang begitu menyayat, lagu itu bertambah susah saya nyanyikan! Di kamar, saya berkali-kali menyanyikan lagu itu. Baru dua baris, air mata saya membanjir. Saya coba lagi. Menangis lagi.

Yanti sampai syok! Dia kaget melihat respons saya yang tidak biasa terhadap sebuah lagu. Taufiq memberi judul pada lagu itu sederhana sekali, Ketika Tangan dan Kaki Berkata. Lirik itu begitu merasuk dan membuat saya dihadapkan pada kenyataan, betapa tak berdayanya manusia ketika hari akhir tiba. Sepanjang malam saya gelisah. Saya akhirnya menelepon Taufiq dan menceritakan kesulitan saya. "Saya mendapatkan ilham lirik itu dari Surat Yasin ayat 65..." kata Taufiq. Ia menyarankan saya untuk tenang saat menyanyikannya. Karena sebagaimana bunyi ayatnya, orang memang sering kali tergetar membaca isinya. Walau sudah ditenangkan Yanti dan Taufiq, tetap saja saya menemukan kesulitan saat mencoba merekam di studio. Gagal, dan gagal lagi. Berkali-kali saya menangis dan duduk dengan lemas. Gila!
Seumur-umur, sepanjang sejarah karir saya, belum pernah saya merasakan hal seperti ini. Dilumpuhkan oleh lagu sendiri! Butuh kekuatan untuk bisa menyanyikan lagu itu.

Erwin Gutawa yang sudah senewen menunggu lagu terakhir yang belum direkam itu, langsung mengingatkan saya, bahwa keberangkatan ke Australia sudah tak bisa ditunda lagi. Hari terakhir menjelang ke Australia, saya lalu mengajak Yanti ke studio, menemani saya rekaman. Yanti sholat khusus untuk mendoakan saya.

Dengan susah payah, akhirnya saya bisa menyanyikan lagu itu hingga selesai.
Dan tidak ada take ulang! Tidak mungkin. Karena saya sudah menangis dan tak sanggup menyanyikannya lagi. Jadi jika sekarang Anda mendengarkan lagu itu, itulah suara saya dengan getaran yang paling autentik, dan tak terulang!
Jangankan menyanyikannya lagi, bila saya mendengarkan lagu itu saja, rasanya ingin berlari! Lagu itu menjadi salah satu lagu paling penting dalam deretan lagu yang pernah saya nyanyikan.

Kekuatan spiritual di dalamnya benar-benar meluluhkan perasaan. Itulah pengalaman batin saya yang paling dalam selama menyanyi.

Penuturan Chrisye dalam memoarnya itu mengejutkan saya. Penghayatannya terhadap Pengadilan Hari Akhir sedemikian sensitif dan luarbiasanya, dengan saksi tetesan air matanya. Bukan main. Saya tidak menyangka sedemikian mendalam penghayatannya terhadap makna Pengadilan Hari Akhir di hari kiamat kelak.

Mengenai menangis ketika menyanyi, hal yang serupa terjadi dengan Iin Parlina dengan lagu Rindu Rasul. Di dalam konser atau pertunjukan, Iin biasanya cuma kuat menyanyikannya dua baris, dan pada baris ketiga Iin akan menunduk dan membelakangi penonton menahan sedu sedannya. Demikian sensitif dia pada shalawat Rasul dalam lagu tersebut.

Setelah rekaman Ketika Tangan dan Kaki Berkata selesai, dalam peluncuran album yang saya hadiri, Chrisye meneruskan titipan honorarium dari produser untuk lagu tersebut.

Saya enggan menerimanya. Chrisye terkejut. "Kenapa Bang, kurang?" Saya jelaskan bahwa saya tidak orisinil menuliskan lirik lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata itu. Saya cuma jadi tempat lewat, jadi saluran saja. Jadi saya tak berhak menerimanya. Bukankah itu dari Surah Yasin ayat 65, firman Tuhan?
Saya akan bersalah menerima sesuatu yang bukan hak saya.

Kami jadi berdebat. Chrisye mengatakan bahwa dia menghargai pendirian saya, tetapi itu merepotkan administrasi. Akhirnya Chrisye menemukan jalan keluar.
"Begini saja Bang, Abang tetap terima fee ini, agar administrasi rapi. Kalau Abang merasa bersalah, atau berdosa, nah, mohonlah ampun kepada Allah. Tuhan Maha Pengampun ' kan ?" Saya pikir jalan yang ditawarkan Chrisye betul juga.
Kalau saya berkeras menolak, akan kelihatan kaku, dan bisa ditafsirkan berlebihan. Akhirnya solusi Chrisye saya terima. Chrisye senang, saya pun senang.

Pada subuh hari Jum'at, 30 Maret 2007, pukul 04.08, penyanyi legendaris Chrisye wafat dalam usia 58 tahun, setelah tiga tahun lebih keluar masuk rumah sakit, termasuk berobat di Singapura. Diagnosis yang mengejutkan adalah kanker paru-paru stadium empat. Dia meninggalkan isteri, Yanti, dan empat anak, Risty, Nissa, Pasha dan Masha, 9 album proyek, 4 album sountrack, 20 album solo dan 2 filem. Semoga penyanyi yang lembut hati dan pengunjung masjid setia ini, tangan dan kakinya kelak akan bersaksi tentang amal salehnya serta menuntunnya memasuki Gerbang Hari Akhir yang semoga terbuka lebar baginya. Amin.

Ketika Tangan dan Kaki Berkata
Lirik : Taufiq Ismail
Lagu : Chrisye

Akan datang hari mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa tak ada suara
Dari mulut kita
Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita bila harinya
Tanggung jawab tiba
Rabbana
Tangan kami
Kaki kami
Mulut kami
Mata hati kami
Luruskanlah
Kukuhkanlah
Di jalan cahaya.... sempurna
Mohon karunia
Kepada kami
HambaMu yang hina

Selasa, 25 Mei 2010

Hadiah Istriku di Hari Ulang Tahunku ...


Istriku, terimakasih hadiah terindah darimu di hari ulang tahunku 21-05-2010, sebuah kalimat cintamu, ketulusan, kepasrahan sekaligus ketakutanmu ....biarlah terpaku dalam bingkai album keluarga kita, masih jauh kesempurnaan hidup bersamaku, mungkin hingga terpisahnya ruh kita, namun ketulusan itu sebuah hadiah terindah bagiku. Bersama kita laju menikung, menanjak dan menurun bersama, kita nikmati seperti mengikuti arus arum jeram karena kita yakin arus itu bermuara pada keridloaan Illahirobbi, kematian adalah suatu kepastian namun hari itu biarlah tiba pada saatnya nanti, hari inilah hidup kita, dan keresahan yang lalu tak perlu lagi menghantui. Istriku perhatianmu tulus padaku sakitku ini adalah anugerah tuk instropeksi dan barometer imanku, dan semua manusia akan diuji untuk itu ......... di hari ulang tahun ku yang ke 38 tahun ini hanya kecup kasih dan cintaku padamu semoga keluarga kita menjadi sakinah, mawaddah warohmah ... amien...

Selasa, 20 April 2010

Aduh berat tanggung jawab ini ...

Ya Allah, kini kurasakan berat tanggung jawabku, dahulu sebelum ku menggantikan tugas saat ini dari kawan terdahuluku ... kupikir aku akan bisa selalu dalam ketenangan bathin ...., ya apalah daya..., kini kusadari tugas itu memang berat ...., ada ungkapan "semakin banyak suatu unit atau bagian yang diurus akan semakin rumit unit itu dirangkai menjadi satu bentuk terindah", memang sistem sedang dibuat agar rangkaian itu mendekati sempurna, tetapi unit itu diantaranya pelakunya adalah manusia, sangat berbeda sekali dengan unit dari benda mati gedung, kendaraan dll.... mungkin lebih mudah mengaturnya, manusia adalah makhluk yang banyak mengeluh, banyak berharap terbaik dengan usaha sekecil-kecilnya, manusia mendapat kenikmatan diam tersimpan begitu sedikit mendapat kesusahan menjerit terluapkan .... akh.... aku juga manusia makanya aku kini mulai merasa berat tanggung jawab ini ...., mungkin ini masih kecil untuk membentuk pribadi sempurnaku semoga ya Allah ...., niatku ibadahku .... iman tetap mendampingiku hingga berat beban ini terasa nikmat dengan rahmatmu ...., di tanggung jawabku hampir 900 unit truk beserta pengemudinya ... transportasi adalah bisnis yang sangat rumit.., banyak variable yang mempengaruhi dengan analisa yang rumit ..., sebagai contoh kecil jika dari 50 kendaraan saja berjalan beriringan, mungkin akan terjadi minimal 50 kali masalah bahkah berlipat bersama ... banyak hal yang bisa terjadi dalam perjalanan, banyak hal yang bisa terjadi dalam pengankutan, banyak yang terjadi pada pelanggan yang akan dikirim, banyak hal atas kejadian hak dan kewajiban ... ... ....

Jumat, 05 Februari 2010

Ibuku... di senjamu

Ibu ....pandangan dan tatap wajahmu menyibak keinginan..tuk menjadikan anak2mu utama dunia akhirat ..., ibu .... yang melahirkan dan mendidikku ... tak secuilpun, sedetik, sekejap mengharap balasan kepada mu ...,
Kulihat ... kriput kulitmu smakin banyak menutupi wajahmu .... ibuku... di usia senjamu ini smoga ketegaran tetap dihatimu ... ibu ingatku akupun jika diijinkan seusianmu kan keriput juga.., Ibu masih belum bisa aku bahagiakanmu ... ayah telah dahulu meninggalkanmu ... sabar niatku slalu untukmu ibu ....., ibu cintaku dibumi adalah dirimu semua juga keluargaku ..., panjatku smoga iman, ilmu, amal dan sehat meliputi kita, ... ibu aku juga tak tau smoga kita berjumpa di surga bersama ayah, kakak, adik dan semua keluarga2 kita .... ibu .... keikhlasmu kokoh bagaikan gunung dan samudra tinggi dan luas tanpa batas kepada anak-anakmu ..., ibu keriput kulitmu tetap teduh dan indah dihatiku ... karena yang kulihat surga Allah .....

Jumat, 01 Januari 2010

Tahun Baru Dua Ribu Sepuluh

Tahun Baru ....
Apa salah tahun lalu .... khilaf dan semua lepas tindakanku ...
sadarku .. perbaiki dan tobat tunduk hatiku ...
Umurku pasti dekat jatah hidupku ...

Tahun ini ... harus lebih baik dari tahun lalu ..
dan hanya aku yang tau langkah arahku ...
perbaikanku harus mantabkan hatiku
yang baik pupuk dan jaga selalu....

Tahun baru ... terbaik adalah renunganku...
untuk bekal arungi laut di dua ribu sepuluh ...
smoga tetap terjaga dan maju ke ketenangan hidup bathinku .. hijrah ke jalan Mu
Ya Allah kabulkan do'aku karena Kaulah sumber segala kekuatan asmaul khusnahMu